Puisi Roman Picisan
Melepasmu, bukan keinginanku..
Tetapi ditetapkan menjadi takdir..
Menjadi tegar bukan pilihanku..
Tapi, itu menjadi satu-satunya jalan keluar."
“Cinta..tidak pernah salah
Namun cinta..tak selalu indah
Cinta tak pernah menyiksa
Dia hanya menguji rasa
Cinta..tak akan pergi
Jika hasrat ingin bersama
Selalu kembali”
“Cinta..tidak pernah salah
Namun cinta..tak selalu indah
Cinta tak pernah menyiksa
Dia hanya menguji rasa
Cinta..tak akan pergi
Jika hasrat ingin bersama
Selalu kembali”
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Tanpa memikirkan rumitnya rumus fisika dan sulitnya perhitungan ekonomi.”
“Cintaku tak harus miliki dirimu, meski perih mengiris-iris segala janji”
“Cinta kau datang tanpa dikira
Kau pergi tanpa menyapa.
Cinta kau itu indahkan dunia,
Tapi kau tak lupa menabur luka.
Cinta, aku mohon padamu
jangan datang untuk pergi
jangan berbahagia lalu menyakiti.”
“Kata orang cinta itu buta
tapi kenapa aku tetap bisa memandangi keindahanmu
Kata orang cinta tak ada logika
Tapi kenapa pikiranku teratur menyimpan senyumu
Kata orang cinta itu menyakitkan
Tapi kenapa aku tetap bertahan”
“Kamu adalah kebenaran yang harus kuingkari
Kamu adalah keindahan yang tak mampu kunikmati
Kamu adalah keindahan yang hadir lewat mimpi”
“Berat bibir ini terucap
Perih mata ini menatap
Menjelang hadirnya perpisahan
Perpisahan bagiku derita
Memenjarakan kenangan
Menaburkan luka
Tapi perpisahan punya janji
Pasti akan bertemu lagi
Selama bukan perpisahan abadi”
“Ketika kita menghadapi kesulitan
Dan kita tidak menyerah
Itulah kekuatan kita”
“Apakah kamu tahu
saat aku bilang
aku benci kamu
hatiku menjerit tak setuju
Apakah kamu tahu
saat aku bilangaku rela melepasmu
itu kebohongan terburuk”
“Sebulan berlalu.
Dan aku hanya bisa menggenggam rindu
Berharap mampu lupakan
Tanpa perlu mengingat senyummu.”
“Kupikir sudah lupa
Ternyata rasa itu masih ada.
Mungkin hanya Wulan
yang mampu merusak move on sebulan!”
“Waktu,
Bukankah dia percaya sebagai pengobat luka?
Tapi kenapa kini dia hadir sebagai pengingat lara”
“Ini kesimpulan tentang hatiku.
Tentang rasa yang bergitu hebat
Tentang rindu yang menggeliat
Tentang dirimu,
yang semakin berat untuk kupikat.”
“Tentang rindu yang mengusik
Biarlah ini jadi tanggung jawabku
Pagi biarkan memburu senja.
Senja biarkan merangkul malam
Karena waktu takkan mampu menyapu rinduku
Tapi kamu.
Kamu adalah tujuan akhir rinduku berlabuh.”
“Saat aku lelah,
Kuminta rindu Untuk pergi.
Tapi rindu sudah tersesat dalam labirin hati.
Bersemayam abadi, agar aku terus teringat semuanya
Tentang kamu.”
“Kepercayaan itu ibarat kata sebuah kaca
Saat kaca itu pecah,
Pecahan kaca itu pun menjadi tajam.
Kepercayaan gue sama lo
Sekarang udah pecah.
Sekarang gua adalah pecahan kaca yang tajam itu
Jadi lebih baik, lo jaga jarak dari gue
Karena gue bisa aja melukai lo”
“Adakah rasa yang lebih menyakitkan
Dari hilangnya hak untuk menyapamu?
Adakah rindu yang lebih menyesakan
Dari sirnahnya kebersamaan kita.”
“Tenang lah jiwaku
Jangan bersedih
Tulus lah seperti hujan dimalam hari
Yang tidak bisa menampilkan pelangi”
https://suka-suka.web.id/puisi-roman-picisan/
Tetapi ditetapkan menjadi takdir..
Menjadi tegar bukan pilihanku..
Tapi, itu menjadi satu-satunya jalan keluar."
“Cinta..tidak pernah salah
Namun cinta..tak selalu indah
Cinta tak pernah menyiksa
Dia hanya menguji rasa
Cinta..tak akan pergi
Jika hasrat ingin bersama
Selalu kembali”
“Cinta..tidak pernah salah
Namun cinta..tak selalu indah
Cinta tak pernah menyiksa
Dia hanya menguji rasa
Cinta..tak akan pergi
Jika hasrat ingin bersama
Selalu kembali”
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Tanpa memikirkan rumitnya rumus fisika dan sulitnya perhitungan ekonomi.”
“Cintaku tak harus miliki dirimu, meski perih mengiris-iris segala janji”
“Cinta kau datang tanpa dikira
Kau pergi tanpa menyapa.
Cinta kau itu indahkan dunia,
Tapi kau tak lupa menabur luka.
Cinta, aku mohon padamu
jangan datang untuk pergi
jangan berbahagia lalu menyakiti.”
“Kata orang cinta itu buta
tapi kenapa aku tetap bisa memandangi keindahanmu
Kata orang cinta tak ada logika
Tapi kenapa pikiranku teratur menyimpan senyumu
Kata orang cinta itu menyakitkan
Tapi kenapa aku tetap bertahan”
“Kamu adalah kebenaran yang harus kuingkari
Kamu adalah keindahan yang tak mampu kunikmati
Kamu adalah keindahan yang hadir lewat mimpi”
“Berat bibir ini terucap
Perih mata ini menatap
Menjelang hadirnya perpisahan
Perpisahan bagiku derita
Memenjarakan kenangan
Menaburkan luka
Tapi perpisahan punya janji
Pasti akan bertemu lagi
Selama bukan perpisahan abadi”
“Ketika kita menghadapi kesulitan
Dan kita tidak menyerah
Itulah kekuatan kita”
“Apakah kamu tahu
saat aku bilang
aku benci kamu
hatiku menjerit tak setuju
Apakah kamu tahu
saat aku bilangaku rela melepasmu
itu kebohongan terburuk”
“Sebulan berlalu.
Dan aku hanya bisa menggenggam rindu
Berharap mampu lupakan
Tanpa perlu mengingat senyummu.”
“Kupikir sudah lupa
Ternyata rasa itu masih ada.
Mungkin hanya Wulan
yang mampu merusak move on sebulan!”
“Waktu,
Bukankah dia percaya sebagai pengobat luka?
Tapi kenapa kini dia hadir sebagai pengingat lara”
“Ini kesimpulan tentang hatiku.
Tentang rasa yang bergitu hebat
Tentang rindu yang menggeliat
Tentang dirimu,
yang semakin berat untuk kupikat.”
“Tentang rindu yang mengusik
Biarlah ini jadi tanggung jawabku
Pagi biarkan memburu senja.
Senja biarkan merangkul malam
Karena waktu takkan mampu menyapu rinduku
Tapi kamu.
Kamu adalah tujuan akhir rinduku berlabuh.”
“Saat aku lelah,
Kuminta rindu Untuk pergi.
Tapi rindu sudah tersesat dalam labirin hati.
Bersemayam abadi, agar aku terus teringat semuanya
Tentang kamu.”
“Kepercayaan itu ibarat kata sebuah kaca
Saat kaca itu pecah,
Pecahan kaca itu pun menjadi tajam.
Kepercayaan gue sama lo
Sekarang udah pecah.
Sekarang gua adalah pecahan kaca yang tajam itu
Jadi lebih baik, lo jaga jarak dari gue
Karena gue bisa aja melukai lo”
“Adakah rasa yang lebih menyakitkan
Dari hilangnya hak untuk menyapamu?
Adakah rindu yang lebih menyesakan
Dari sirnahnya kebersamaan kita.”
“Tenang lah jiwaku
Jangan bersedih
Tulus lah seperti hujan dimalam hari
Yang tidak bisa menampilkan pelangi”
https://suka-suka.web.id/puisi-roman-picisan/
Komentar
Posting Komentar